BASKET FOR YOUR LIVE
Senin, 22 November 2010
ASPAK MENANG MUDAH
: Aspac Menang Mudah atas Stadium
Posted by admin on Nov 21st, 2010 // No Comment
Sumber Asli — CINTA OLAHRAGA INDONESIA – BANDUNG – Dell Aspac Jakarta berhasil membendung perlawanan Stadium Jakarta dan meraih kemenangan telak 71-47 pada seri kedua National Basketball League (NBL) 2010/2011, Sabtu (21/11/2010). - Menurunkan Merio Ferdiyansyah, Dino Leonardo, Daniel Iskandar, Anton Sujarwo, dan Frida Susanto sebagai starter, Stadium bermain baik dalam mengimbangi para pemain Aspac. Namun hal ini hanya terjadi di lima menit awal kuarter pertama. Selanjutnya Aspac langsung mendominasi dan bermain santai untuk mengalahkan Stadium, 71-47. Aspac sendiri menurunkan kombinasi pemain senior dan junior dalam menghadapi Stadium. Pemain sarat pengalaman, Isman Thoyib, Anthonius Joko, dan Xaverius Prawiro menjadi tembok kokoh pertahanan sekaligus tajam dalam menyerang. Kuarter pertama ditutup dengan skor 14-8 untuk keunggulan Aspac.
Permainan cepat Aspac pada kuarter kedua langsung membuat Stadium tertinggal sangat jauh. Guard Aspac, Mario Gerungan memimpin raihan angka dengan 10 poin di atas rekan-rekannya. Sementara Thoyib, Xaverius, Antonius Joko dan Rama masing-masing membagi rata empat poin. Aspac meninggalkan Stadium 35-15.
Sepanjang kuarter ketiga, permainan Stadium tak banyak berubah. Sebaliknya, produktivitas para pemain Aspac tetap stabil bahkan meningkat. Menutup pertandingan di kuarter keempat, hanya pemain junior Oei Abraham Yoel yang tidak mencetak angka. Setiap pemain Aspac membuktikan bahwa kekuatan para pemain tim ini cukup merata.*** >>>>>>>>>IKUT….?RE10.000>>>>>>>>>
Sabtu, 20 November 2010
YAO
Yao Ming (lahir di Shanghai, Tiongkok, 12 September 1980; umur 30 tahun), ia adalah pemain bola basket asal Tiongkok dan yang pemain basket Tiongkok pertama yang bermain di NBA. Sejak tahun 2002 sampai sekarang (2007), dia bermain di klub Houston Rockets. Bersama Gheorghe Muresan, Manute Bol, dan Shawn Bradley ia menjadi pemain basket tertinggi di kompetisi NBA dengan tinggi tubuh mencapai 229 cm.
[sunting] Prestasi
Yao Ming tampil luar biasa pada pertandingan yang digelar di Toyota Center, Houston yang digelar pada tanggal 18 Januari 2009, tepatnya saat Houston Rocket menjamu Miami Heat. Dari 12 kali percobaan tembakan 2 poin di lapangan, seluruhnya berhasil berbuah angka alias 12 dari 12. Catatan 12 dari 12 Yao sendiri melebihi raihan 10 dari 10 field goal yang sebelumnya dibuat oleh Joe Meriweather pada tahun 1976 silam.[1]
GARUDA BANDUNG vs PELITA
Pelita Jaya Esia meraih kemenangan di partai perdana National Basketball League (NBL) seri II melawan Garuda Flexi Bandung. Bertanding di C-Tra Arena, Pelita menang tipis 78-74, Sabtu 20 November 2010.
Kemenangan ini diakui pelatih Rastafari Horongbala tidak mudah diraih oleh anak asuhnya. Sebab pertandingan harus diakhiri dengan dua kali over time (OT). Over time pertama berakhir dengan skor imbang 67-67. Namun di babak kedua OT Pelita akhirnya bisa menutup kemenangan 78-74.
"Kami nggak menyangka pertandingan akan berakhir dengan dua kali over time seperti ini. Apalagi di kuarter 4 kami juga ketinggalan 11 poin," kata Rastafari ketika berbincang dengan VIVAnews pasca pertandingan.
"Saya kasih masukan agar anak-anak tenang saja. Konsentrasi saja di defence (pertahanan)," tambahnya.
Namun pelatih bertubuh tambun ini juga mengakui kalau kemenangan Pelita karena anak-anak Garuda sulit mengatasi tekanan. Maklum, Garuda merupakan tim tuan rumah di C-Tra Arena. Selain itu di pertemuan pertama dengan Pelita di Seri I di Surabaya, Garuda juga kalah 68-57.
"Sepertinya Garuda ngga bisa lepas dari tekanan. Kami konsen di pertahanan dan dengan tenang anak-anak bisa mengejar angka. Yang penting tenang saja dulu dan ternyata mereka bisa mengatur tempo permainan," tambah Rastafari.
Kemenangan ini jadi modal penting Pelita yang akan melakoni pertandingan kedua, Minggu 21 November 2010 di tempat yang sama. Lawan kali ini adalah Bimasakti Nikko Steel Malang.
Kemenangan ini diakui pelatih Rastafari Horongbala tidak mudah diraih oleh anak asuhnya. Sebab pertandingan harus diakhiri dengan dua kali over time (OT). Over time pertama berakhir dengan skor imbang 67-67. Namun di babak kedua OT Pelita akhirnya bisa menutup kemenangan 78-74.
"Kami nggak menyangka pertandingan akan berakhir dengan dua kali over time seperti ini. Apalagi di kuarter 4 kami juga ketinggalan 11 poin," kata Rastafari ketika berbincang dengan VIVAnews pasca pertandingan.
"Saya kasih masukan agar anak-anak tenang saja. Konsentrasi saja di defence (pertahanan)," tambahnya.
Namun pelatih bertubuh tambun ini juga mengakui kalau kemenangan Pelita karena anak-anak Garuda sulit mengatasi tekanan. Maklum, Garuda merupakan tim tuan rumah di C-Tra Arena. Selain itu di pertemuan pertama dengan Pelita di Seri I di Surabaya, Garuda juga kalah 68-57.
"Sepertinya Garuda ngga bisa lepas dari tekanan. Kami konsen di pertahanan dan dengan tenang anak-anak bisa mengejar angka. Yang penting tenang saja dulu dan ternyata mereka bisa mengatur tempo permainan," tambah Rastafari.
Kemenangan ini jadi modal penting Pelita yang akan melakoni pertandingan kedua, Minggu 21 November 2010 di tempat yang sama. Lawan kali ini adalah Bimasakti Nikko Steel Malang.
Senin, 08 November 2010
ALLEN IVERSON
Allen Ezail Iverson | |
Posisi | |
Julukan | A.I., The Answer |
Liga | |
Tinggi | |
Berat | |
Klub | |
Negara | |
Lahir | |
Kuliah | |
Draft | |
Karier pro | 1996 – sekarang |
Klub sebelumnya | Philadelphia 76ers (1996–2006) Denver Nuggets (2006-2008) Detroit Pistons (2008-2009) Memphis Grizzlies (2009) |
Penghargaan | Big East Rookie Of The Year - NCAA Big East Defensive Player Of The Year - NCAA (1996)NBA Rookie of the Year (1997) All-Star Rookie Game Most Valuable Player (1997) All Rookie First Team (1997) NBA Most Valuable Player (2001) 2-kali NBA All-Star Game MVP (2001, 2005) 3-kali All NBA First Team Selection 3-kali All NBA Second Team Selection 8-kali NBA All-Star |
[sunting] Karier
Ia adalah salah satu pemain yang beraksi dalam All-Star sebagai point/shooting guard. Dalam kurun waktu 10 tahun, ketika ia berumur 31 tahun, ia sudah dipandang sebagai salah satu guard terbaik dari generasinya dan salah satu pencetak angka terbanyak dalam sejarah NBA. Tahun 2003, Iverson menempati rangking ke-53 di Majalah SLAM sebagai salah satu 75 pemain Top NBA sepanjang masa.Dari awal Iverson merupakan pemain bola yang dapat disejajarkan dengan legenda hidup Isiah Thomas. Kecepatan dan akurasi tembakan 2 angka merupakan andalan dari pemain ini. Dia pernah membuat legenda hidup, Michael Jordan hampir terjatuh dengan "killer crossover"-nya. Puncak karier Iverson adalah sewaktu membela 76ers dan masuk kedalam Final NBA tahun 2000 melawan LA Lakers. Dia bisa membawa tim-nya mencuri 1 game dari Shaquille O'Neal dan Kobe Bryant-tepatnya game 1 sebelum disapu bersih berikutnya oleh LA Lakers.
Namun, ego dari Iverson inilah yang menjadikan karier-nya mulai meredup. Selepas dari 76ers , dia di-trade ke Denver Nuggets untuk ditandemkan dengan bintang muda, Carmelo Anthony. Bukannya cincin juara yang direbut, melainkan keributan antar pemain-lah yang didapat Nuggets, selain gagal berprestasi. Setelah dari Nuggets, Iverson di-trade ke Detroit Pistons, ditukar dengan Chauncey Billups-yang justru membuat Nuggets bangkit menjadi salah satu tim yang patut diperhitungkan. Di Pistons, dia membuat ulah dengan berpura-pura sakit, serta mangkir dari latihan karena tidak menjadi pilihan utama di tim tersebut. Pistons di era Iverson justru malah jeblok dan mencatat rekor menang-kalah negatif (lebih banyak kalah daripada menang). Setelah sempat menjadi free agent dan direkrut oleh Memphis Grizzlies, sebelum akhirnya diputus kontraknya, dia akhirnya kembali ke klub lamanya, Philadelphia 76ers.
Langganan:
Postingan (Atom)